Sejarah Desa
Pada zaman dahulu kala wilayah daerah ini adalah merupakan hutan belantara, banyak pepohonan yang sangat besar dan pepohonan lain yang sangat lebat.
Pada zaman itu daerah ini sangat diyakini warga masyarakat merupakan daerah yang sangat ditakuti warga masyarakat. Jangankan menebang pohon, melewati daerah ini saja warga masyarakat sangat takut.
Kemudian sekitar tahun 1885, muncullah seorang yang bernama Mbah Bongso Joyo dan orang ini sangat diyakini warga masyarkat sebagai panutan (pimpinan) karena orangnya sangat sakti, bijaksana dan berwibawa.
Pada saat itu Mbah Bongso Joyo menggerakan semua warga masyarakat yang berada di selatan daerah ini untuk menebang pohon besar dan kecil guna dijadikan lahan pertanian tanaman pangan. Karena Mbah Bongso Joyo yang berada di depan maka warga masyarakat pun gerak semua untuk menebang pohon-pohon tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu daerah ini yang semula berupa hutan belantara, berkat kepemimpinan Mbah Bongso Joyo akhirnya dapat menjadi lahan pertanian tanaman pangan. Karena pada saat itu Mbah Bongso Joyo dapat menggerakan (mengobahkan) semua warga masyarakat maka daerah ini dulunya dinamakan DESO GOBAH dan Mbah Bongso Joyo diangkat menjadi Kepala Kampung.
Pada masa kepemimpinan Mbah Bongso Joyo lama kelamaan banyak sekali pendatang baru yang rata-rata berilmu tinggi. Karena hal tersebut masyarakat Desa Gobah menamai mereka dengan sebutan Gembong-gembong Desa. Baru pada saat kepemimpinan Bapak Atmoprawiro masyarakat Gobah mengadakan Rembug Deso untuk mengganti nama Desa Gobah menjadi Desa Gembongan
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin